Masjid Agung Djenne
Masjid agung djenne adalah masjid yang terletak di kota djenne Republik mali(negara bagian afrika barat). tercatat sebagai masjid terbesar di dunia yang dibangun dengan bahan baku utama lumpur.
Masjid Agung Djenne dibangun pada tahun 1907 dan termasuk hasil karya terbesar yang bergaya arsitektur Sudano-Sahelian tanpa meninggalkan ciri khas bentuk keislamannya.
Masjid Agung Djenne adalah mesjid yang terbuat dari lumpur dan terbesar di dunia,mempunyai keunikan tersendiri, pada mulanya masjid ini dibangun sepenuhnya dengan bahan “ferey" atau bata dari bahan tanah yang dikeringkan dengan matahari dan diplaster dengan tanah lumpur, mesjid ini mempunyai ketebalan dinding antara 41 cm dan 61 cm. Masjid ini dibangun pada abad ke-13 dan direnovasi pada tahun 1834.
Bahan baku lumpur pada dinding masjid mampu menjaga suhu di dalam masjid dengan menahan masuknya hawa panas pada siang hari dan hawa dingin pada malamnya.
Untuk menjaga dinding dari kerusakan, air yang digunakan untuk berwudhu di dalam masjid dialirkan melalui pipa pada atap masjid, bukan pada dindingnya.
Masjid yang terlihat pada gambar ini dibangun ulang kembali pada awal abad ke-20 dan selesai sekitar 1909. dengan bantuan dan dukungan Pemerintah Perancis dimana pada pada saat itu Djenne adalah negeri jajahan Perancis di Afrika Barat. Pemerintah Prancis telah memberi bantuan dan dukungan politik serta dana untuk pembangunan kembali Masjid Agung Djenne ini.
Satu-satunya bagian asli bangunan yang masih dipertahankan dari masjid ini adalah ruang dasar (kandang) yaitu tempat kuburan atau makam pemimpin-pemimpin lokal bangsa Djenne.
Masjid Agung ini berlokasi di tepi Sungai Bani Kumba, pada platform yang telah ditinggikan dengan luas permukaan bidang 5625 m², sehingga terlindung dari banjir.
Setiap tahun, masjid Djenne mendapat perawatan atau perbaikan dalam rangka menyambut berbagai perayaan festival rakyat sebagai hiburan yang luarbiasa, serta menyenangkan bagi masyarakat Djenne.
Masjid Agung Djenne adalah salah satu “Situs Warisan Dunia” yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1988″, yang dapat dikunjungi setiap saat bagi anda muslim. Masjid Agung ini tidak di perbolehkan lagi untuk non-Muslim pada tahun 1996, akibat dari kerusuhan dan penembakkan salah seorang official fotografi majalah Vogue Prancis di dalam masjid.
0 Response to "Masjid Agung Djenne Yang unik dan berkhas"
Posting Komentar